2011/05/12

Tumor Terbukti Makin Subur Jika Penderitanya Stres

Pertumbuhan tumor berhubungan erat dengan faktor kejiwaan. Ketika penderitanya stres, perkembangan tumor meningkat dan sebaliknya pertumbuhan tumor yang sangat cepat akan membuat penderitanya semakin stres.

Stres atau tekanan batin diketahui memang bisa memperparah kondisi tumor ganas alias kanker, bahkan bisa memicu kekambuhan bagi yang sudah pernah dinyatakan sembuh. Bagi yang masih berjuang melawan kanker, stres dapat memperkecil peluang kesembuhan.


Penelitian terbaru yang dilakukan Carolyn Fang, PhD dari Fox Chase Cancer Center kembali membuktikan hal itu. Dalam penelitian tersebut, jenis kanker yang perkembangannya terbukti bisa memburuk akibat stres adalah kanker di sekitar leher dan kepala.

Kondisi kanker yang memburuk terlihat dari peningkatan Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF), yakni sejenis protein yang menandai pertumbuhan sel-sel kanker. Makin tinggi kadar VEGF dalam tubuh, tandanya kanker mengalami pertumbuhan lebih cepat.

Hasil pengamatan terhadap sejumlah penderita kanker leher dan kepala menunjukkan, kadar VEGF tertinggi dimiliki oleh pasien yang paling stres. Dikutip dari MensHealth.com, Rabu (11/5/2011), kadar VEGF diukur melalui pemeriksaan laboratorium sementara kadar stres diamati dari hasil psikotes.

Selain itu, peneliti juga mengungkap bahwa pasien kanker leher dan kepala yang memiliki VEGF tinggi cenderung memiliki peluang kesembuhan lebih kecil. Kalaupun sama-sama tidak bisa sembuh, pasien yang memiliki kadar VEGF tinggi cenderung meninggal lebih cepat.

Fang menambahkan, stres tidak hanya mempengaruhi VEGF pada kanker leher dan kepala saja melainkan jenis kanker lainnya seperti kanker indung telur (ovarium). Diduga, peningkatan VEGF pada orang stres dipicu oleh pelepasan senyawa tertentu termasuk epinefrin.




(Sumber:http://health.detik.com)

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda