2011/05/27

Akan Hilangkan Kesan Negatif Cabor Billiard

Gambar : Kejuaran billiard di Kota Blitar beberapa waktu lalu. 

Pengurus Persatuan Olahraga Billiard Seluruh Indonesia (POBSI) Kota Blitar dan pengurus KONI Kota Blitar mengakui adanya kesan negatif bagi olahraga billiard. Karena disinyalir olahraga ini mengarah pada unsur olahraga judi dan hal-hal negatif yang lain, karena ada beberapa tempat billiard yang melibatkan wanita cantik sebagai pencatat scor. Sehingga pengurus POBSI dan KONI Kota Blitar akan berupaya untuk menetralisir kesan negatif ini dan berupaya untuk menciptakan atlet olahraga berprestasi di Kota Blitar.
Drs. Heru Puji, ketua harian KONI Kota Blitar saat di konfirmasi Rabu (25/5) di sekretariat KONI mengatakan, menurutnya memang sebagian orang memanfaatkan kegiatan olahraga sebagai ajang judi, yang terjadi diluar lapangan. Tidak hanya di cabang billiard, tapi cabang olahraga yang lain seperti, catur, bridge juga bisa mengarah ke judi. Namun tidak semua seperti itu. Sebagai pengurus KONI Kota Blitar, ia akan berupaya untuk menciptakan atlet berprestasi dari cabang cabang olahraga, satu diantaranya dari cabang olahraga billiard ini.

Heru menambahkan, diantara terobosan yang akan ia dilakukan untuk menciptakan prestasi dari olahraga ini adalah dengan membina atlet seusia pelajar, sehingga memiliki skill yang cukup bagus. Selain pembinaan atlet melalui turnamen billiard antar pelajar yang digelar setiap tahun, pihaknya juga berharap agar orang tua yang mempunyai anak seusia remaja untuk selalu membina anaknya dalam mengembangkan talenta yang dimiliki, termasuk olahraga billiard ini.
‘’Namun orang tua harus mengamatinya dengan mengizinkan anaknya untuk berolahraga diluar jam belajar. Pihaknya juga menghimbau agar para pemilik meja billiard tidak mengizinkan anak yang masih berseragam untuk bermain billiard,’’ imbuh Heru.
 Hal senada juga disampaikan oleh Tan Ngi Hing, sekretaris pengurus POBSI Kota Blitar. Menurutnya, konotasi negatif olahraga billiard yang identik dengan minum minuman keras, judi dan lainya itu harus diperbaharui, mengarah pada olahraga profesional dengan menciptakan atlet yang memiliki skill khusus, sehingga bisa berprestasi ke event tingkat regional maupun nasional.
Hing menambahkan, meski tidak menyebutkan secara pasti, di Kota Blitar cukup banyak atlet olahraga billiard dikalangan pelajar. Terbukti pada turnamen beberapa waktu lalu diikuti sekitar 60 anak yang diambil 5 anak yang dipersiapkan ke Porprov Jawa Timur 2011, yang saat ini dibina secara intensif.

sumber:(http://blitarkota.go.id)

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda