2011/06/20

Peluang Sembuh Dari Kanker Lebih Rendah Jika Tidak Sekolah

Memiliki pendidikan tinggi tak hanya memudahkan seseorang saat mencari kerja. Ketika sama-sama terserang kanker, seorang sarjana punya peluang lebih besar untuk sembuh dibandingkan pasien yang memiliki jenjang pendidikan lebih rendah.
Hal ini terungkap dalam data yang dikeluarkan oleh American Cancer Society tahun 2007. Pada tahun tersebut, tingkat kematian akibat kanker pada pasien yang menempuh pendidikan kurang dari 12 tahun tercatat 2,6 kali lebih tinggi dibanding para sarjana.

Salah seorang pakar yang terlibat dalam penelitian tersebut, Ahmedin Jemal mengatakan bahwa tingkat pendidikan mempengaruhi faktor sosial dan ekonomi. Faktor inilah yang kemudian mempengaruhi tingkat kejadian kanker sekaligus peluang kesembuhannya.
Menurut Jemal, lulusan perguruan tinggi cenderung memiliki perilaku yang lebih sehat. Menurut statistik, 31 persen lulusan SMA memiliki kebiasaan merokok sedangkan pada lulusan akademi hanya 12 persen dan di kalangan sarjana hanya 5 persen.
Faktanya, jenis kanker dengan tingkat kematian yang paling dipengaruhi oleh jenjang pendidikan adalah kanker paru-paru. Pada lulusan SMA atau yang hanya menempuh pendidikan kurang dari 12 tahun, risiko kematian akibat kanker paru-paru 5 kali lebih besar dibanding para sarjana.
Faktor ekonomi juga sangat berpengaruh, karena lulusan perguruan tinggi umumnya lebih berpeluang mendapatkan pekerjaan yang lebih layak. Dengan pekerjaan yang mapan, seseorang jadi lebih mudah mengakses layanan kesehatan karena dilindungi asuransi kesehatan.
"Seseorang yang lemah secara ekonomi lebih jarang melakukan upaya pencegahan, deteksi dini serta penanganan yang benar pada waktu yang tepat," ungkap Jemal seperti dikutip dari The Wall Street Journal, Minggu (19/6/2011).
Terakhir, tingkat pendidikan juga mempengaruhi faktor kepatuhan pasien terhadap saran dan nasehat dari dokter. Makin patuh dalam mengikuti program terapi, makin besar peluang kesembuhan seorang pasien ketika sama-sama didiagnosis mengidap kanker.

Redaksi: redaksi[at]detikhealth.com

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda