2011/08/02

Cek Gula Darah Tidak Batalkan Puasa

img

Bagi penderita diabetes, memonitor kadar gula darah adalah suatu hal yang penting. Selama puasa, penderita diabetes tetap bisa mengecek kadar gula darahnya, karena hal ini tidak membatalkan.

"Periksa gula darah tidak membatalkan puasa, jadi pasien tidak perlu takut melakukannya," ujar dr Tri Juli Edi Tarigan, SpPD dalam acara seminar PAPDI dengan tema Ibadah Berkualitas Selama Puasa Tanpa Gangguan Penyakit di gedung Prodia, seperti ditulis Selasa (2/8/2011).

Dr Tri Juli menuturkan periksa gula darah perlu dilakukan lebih ketat terutama ketika muncul gejala dari hipoglikemia (mengantuk, lemas, sakit kepala bahkan hingga pingsan) dan juga hiperglikemia (sering kencing dan lemas).

"Pasien bisa cek gula darah sebelum sahur, 2 jam setelah sahur, sebelum berbuka dan 2 jam setelah berbuka. Kalau kadarnya normal tidak perlu setiap hari, tapi jika ada gejala sebaiknya cek kadar gula darah," ungkapnya.

Dr Tri Juli mengungkapkan ada saat-saat tertentu yang mana pasien diabetes sebaiknya membatalkan puasanya yaitu:

  1. Jika kadar gula darahnya turun menjadi 60 mg/dl darah atau kurang dari itu
  2. Gula darah turun sekitar 70 mg/dl darah dijam-jam awal puasa, terutama pada pemakai insulin, sulfonilurea atau glinid yang dipakai saat sahur
  3. Gula darah naik melebihi angka 300 mg/dl darah. Jika disertai dengan mual, muntah maka curigai akibat ketoasidosis (kondisi yang mana darah menjadi asam akibat terbentuknya benda keton yang banyak).

Saat puasa kadar gula darah akan turun yang menyebabkan insulin berkurang dan hormon yang kerjanya berkebalikan dengan insulin justru meningkat seperti glukagon dan adrenalin yang berfungsi memecah glikogen sehingga memicu pembentukan keton dari hasil pemecahan non-karbohidrat.

Beberapa hal yang harus diwaspadai saat berpuasa adalah hipoglikemia (gula darah terlalu rendah), hiperglikemia (gula darah terlalu tinggi), ketoasidosis (darah menjadi asam), kekurangan cairan (dehidrasi) serta timbul bekuan di pembuluh darah (trombosis).

Selain itu pengaturan makan selama puasa juga perlu dilakukan bagi penderita diabetes yaitu:

  1. Mengonsumsi makanan sehat dan seimbang
  2. Menyegerakan berbuka dan melambatkan sahur
  3. Mengonsumsi air yang cukup
  4. Porsi kalori yang dikonsumsi adalah 50 persen saat berbuka, 10 persen setelah tarawih dan 40 persen saat sahur
  5. Pilihlah karbohidrat kompleks yang butuh pembakaran lebih lama saat sahur (bisa bertahan hingga 8 jam)
  6. Mengurangi konsumsi lemak dan memperbanyak serat

"Jangan ragu untuk membatalkan puasa jika memang ada gejala dari hipoglikemia atau hiperglikemia, karena keselamatan jauh lebih penting," ujar dokter dari Divisi Metabolik Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM.


sumber : http://www.detikhealth.com

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda