2011/04/25

Temu Bisnis Bagi Pelaku Wisata

Gambar : Sekda Kota Blitar saat membuka temu bisnis.
Sebagai tindak lanjut perwujudkan kontrak kerjasama paket wisata, program tour Surabaya, Mojokerto, Kediri, Blitar, Malang dan sekitarnya, Rabu (20/4) digelar temu bisnis yang melibatkan 23 personil biro travel ASVI dari Surabaya, Jogja, Bangka Belitung, Jakarta dan Malang. Dalam temu bisnis ini, diikuti sekitar 13 seller dari Kota Blitar meliputi obyek wisata Makam Bung Karno, Istana Gebang, PHRI di Kota Blitar, serta 18 seller dari Kabupaten Blitar dengan menawarkan wisata Penataran dan potensi lainnya diwilayah ini. Acara ini dibuka resmi oleh Sekda Kota Blitar dan dihadiri Kepala Dinas Kominparda Kota Blitar dan Dinas Pariwisata Kabupaten Blitar. Bersama sepasang kangmas diajeng Kota Blitar 2011 dan gus jeng Kabupaten Blitar.
Drs. Ichwanto, MAp, Sekretaris Daerah Kota Blitar saat dikonfirmasi mengatakan, peluang yang baik ini, harus dimanfaatkan sebaik mungkin bagi pelaku wisata di Blitar Raya. Pihaknya mendukung langkah ini untuk menarik wisatawan. Selain itu, dengan terbangunnya sarana dan prasarana wisata yang ada, diharapkan pihak swasta bisa bersinergi dengan pemerintah untuk mewujudkan berkembangnya kepariwisataan di Blitar raya ini.
Hal senada juga disampaikan A. Abu Manyur, SH, Kepala Dinas Kominparda Kota Blitar. Menurutnya dalam temu bisnis ini, secara teknis antara seller dan buyer melakukan transaksi secara bergilir mulai meja 1 hingga 20, bersama puluhan pelaku wisata baik dari Kota maupun Kabupaten Blitar. Bagaimana tentang hasil kesepakatan ini sepenuhnya diserahkan kepada pelaku wisata itu sendiri dan pihak pemerintah memfasilitasi dan memberikan ruang untuk suksesnya temu bisnis ini.
Sementara itu, Gatot Hariyoso, ketua ASVI Provinsi Jawa Timur saat dikonfirmasi terpisah mengatakan, sebagai buyer, dengan temu bisnis ini diharapkan terjalin kerjasama yang nyata antara pihak biro travel dan pelaku wisata di Blitar raya ini, untuk diikutkan dalam program tour Surabaya, Mojokerto, Kediri, Blitar, Malang dan sekitarnya. Dimana dalam transaksi ini akan muncul kesepakatan antara seller dan buyer dalam paket wisata yang ada dengan standart harga yang sudah tercantum dalam draft biro travel.
Dalam temu bisnis ini, ada sekitar 7 travel yang urung melakukan kerjasama, karena sebelumnya direncanakan ada sekitar 30 travel yang terlibat mewujudkan program paket wisata ini.(ning)

sumber: (http://blitarkota.go.id)

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda