2011/10/31

Karyawan Perokok & Gemuk di Iowa Kena Denda Kesehatan

Iowa, AS, Setiap perusahaan tentu menginginkan karyawannya selalu sehat sehingga tidak perlu banyak mengeluarkan biaya kesehatan. Sebuah perusahaan Iowa, AS, meminta karyawannya berhenti merokok dan menurunkan berat badan atau didenda harus membayar biaya kesehatan yang lebih tinggi.


Veridian Credit Union, sebuah perusahan yang berbasis di Iowa, AS, mengeluarkan program kesehatan dan pemeriksaan kesehatan secara sukarela.

Perusahaan juga memberi mandat pada karyawan untuk berhenti merokok dan mengurangi berat badan atau akan didenda membayar biaya kesehatan yang lebih tinggi pada tahun 2013. Hal ini dilakukan karena orang yang merokok dan gemuk paling banyak mengklaim untuk biaya kesehatan.

Belum jelas berapa banyak denda yang akan ditetapkan, tetapi yang pasti orang tidak sehat akan membayar biaya kesehatan lebih tinggi.

Veridian Credit Union dengan 500 karyawan, bukanlah satu-satunya perusahaan yang menetapkan kebijakan tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak perusahaan yang telah mendorong karyawannya untuk meningkatkan kesehatan secara sukarela untuk mengendalikan biaya asuransi yang semakin meningkat.

Beberapa perusahaan menawarkan kelas berhenti merokok dan program penurunan berat badan, namun terlalu sedikir karyawan yang mendaftar atau menunjukkan tanda-tanda perbaikan.

Oleh karena itu, banyak perusahaan mencoba strategi baru yang berbeda, misalnya dengan meminta karyawan yang tidak bisa menurunkan kolesterol dan berat badan membayar biaya kesehatan.

Contoh lain, sebuah toko Wal-Mart mengatakan pada tahun 2012 akan menaikkan biaya premi yang lebih tinggi bagi pengguna tembakau tetapi menawarkan program berhenti merokok secara gratis.

"Pengguna tembakau mengonsumsi layanan kesehatan sekitar 25 persen lebih besar dari non pengguna tembakau, yang menjamin lebih dari 1 juta orang, termasuk anggota keluarga. Keputusan yang tidak mudah, tetapi kita perlu menyeimbangkan biaya dan menyediakan cakupan kualitas," jelas Greg Rossiter, juru bicara Wal-Mart, seperti dilansir Reuters, Senin (31/10/2011).

sumber : detikhealth.com

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda