2011/11/15

BANJIR... BANJIR... Apa ya, yang harus dipersiapkan...??

Bencana banjir hampir setiap musim penghujan melanda indonesia. Berdasarkan nilai kerugian dan frekuensi kejadian bencana banjir, terlihat adanya peningkatan yang cukup berarti. Kejadian bencana banjir tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor alam berupa curah hujan yang diatas normal dan adanya pasang naik air laut.


Disamping itu, faktor ulah manusia juga berperan penting seperti:
  • Penggunaan lahan yang tidak tepat (pemukiman di daerah bantaran sungai, di daerah resapan, penggundulan hutan, dsb);
  • Pembuangan sampah ke dalam sungai;
  • Pembangunan pemukiman di daerah dataran banjir, dsb.



Tanpa kita tahu pasti kapan akan terjadi, meningkatnya curah hujan bisa mendatangkan banjir yang mungkin bisa lebih parah dari banjir sebelumnya, artinya kita tidak boleh sedikitpun lengah atau bahkan panik bilamana banjir benar-benar terjadi. Karena itu kita harus tahu apa yang harus kita lakukan, yakni pada saat sebelum banjir, saat banjir tiba dan saat bajir telah surut.


Apa yang harus kita lakukan...?

SEBELUM BANJIR
Ditingkat WARGA,
  • Bersama aparat terkait dan pengurus RT/RW terdekat membersihkan lingkungan sekitar anda, terutama pada saluran air selokan dari timbunan sampah;
  • Tentukan lokasi posko banjir dan rute yang tepat untuk mengungsi lengkap dengan fasilitas dapur umum dan MCK, serta pasokan air bersih melalui koordinasi dengan aparat terkait, bersama pengurus RT/RW di lingkungan anda;
  • Bersama pengurus RT/RW di lingkungan anda, segera bentuk tim penanggulangan banjir di tingkat warga, seperti pengangkatan penanggung jawab posko banjir;
  • Koordinasikan melalui RT/RW, dewan kelurahan setempat dan LSM untuk mengadaan tali tambang, perahu karet dan pelampung (peralatah evakuasi) guna evakuasi;
  • Pastikan pula peralatan komunikasi telah siap pakai, guna memudahkan mencari informasi, meminta bantuan atau melakukan konfirmasi.
Ditingkat KELUARGA,
  • Simak informasi terkini melalui TV, Radio atau peringatan tim warga tentang curah hujan dan posisi air pada pintu air;
  • Siapkan peralatan keselamatan, seperti: Radio, baterai, senter, korek gas dan lilin, selimut, tikar, jas hujan, ban karet bila ada;
  • Siapkan bahan makanan mudah saji, seperti: Mie instan, ikan asin, beras, makanan bayi, gula, kopi, teh dan persediaan air bersih;
  • Siapkan obat-obatan darurat, seperti: Oralit, anti diare, anti influenza.
  • Amankan dokumen penting, seperti: Ijasah, akte kelahiran, kartu keluarga, buku tabungan, sertifikat dan benda-benda berharga dari jangkauan air dan tangan jahil

SAAT BANJIR
  • Bersama warga dan aparat terkait lakukan evakuasi dini melalui rute aman menuju posko banjir yang telah ditentukan, utamakan orang tua, wanita dan anak-anak terlebih dahulu;
  • Melalui aparat terkait, karang taruna, team relawan sampaikan data akurat para korban banjir guna memudahkan penyaluran sumbangan;
  • Saling menjaga keamanan terhadap barang-barang sesama korban banjir;
  • Pantau informasi melalui radio atau lakukan komunikasi dengan para petugas setempat.

SAAT BANJIR SURUT
  • Bersama pengurus RT/RW di lingkungan anda, periksa kondisi bangunan rumah dan lingkungan sekitar, pastikan jaringan listrik dan saluran gas benar-benar mati;
  • Melalui upaya gotong-royong bersihkan segala perabotan yang terendam guna mengurangi kemungkinan terjadinya jamur, jika perlu gunakan desinfektan atau karbol;
  • Waspada terhadap kemungkinan binatang berbisa yang mungkin berlindung selama banjir, seperti: ular, lipan, atau binatang penyebar penyakit, seperti: tikus, kecoak, lalat dan nyamuk.
  • Pastikan rumah benar-benar bersih dari timbunan kotoran atau sampah yang menjadi sumber bibit penyakit;
  • Bagi masing-masing keluarga, cegah penularan penyakit dengan segera membawa anggota keluarga yang sakit ke pos kesehatan atau puskesmas terdekat;
  • Usahakan selalu waspada apabila kemungkinan terjadi banjir susulan.

TINDAKAN  MENCEGAH / MENGURANGI DAMPAK BANJIR
Skala RUMAH TANGGA
  • Tidak membuang sampah ke sungai;
  • Membuat instalasi saluran air buangan dan air hujan dengan baik;
  • Pembuatan Lubang Biopori *);
  • Pembuatan Taman Resapan, Sumur Resapan dan lubang resapan pd saluran air;
  • Tidak mengurangi daerah resapan air di halaman rumah, misal: bila menggunakan paving stone, maka usahakan menggunakan paving stone yg tidak menghalangi air meresap dalam tanah.
Skala MASYARAKAT/PEMERINTAH
  • Penataan daerah aliran sungai (DAS) secara terpadu dan sesuai fungsi lahan;
  • Pembangunan sistem pemantauan dan peringatan dini pada bagian sungai yang sering menimbulkan banjir;
  • Tidak membangun rumah dan pemukiman di bantaran sungai serta daerah banjir;
  • Mengadakan program pengerukan sungai;
  • Pemasangan pompa untuk daerah yang lebih rendah dari permukaan laut;
  • Program penghijauan daerah hulu sungai harus selalu dilaksanakan serta mengurangi aktifitas di bagian sungai rawan banjir;
  • Mengurangi/meniadakan kegiatan penggundulan hutan / pembalakan liar, utamanya di daerah hulu sungai.

*) Biopori
Biopori adalah pori-pori makro berbentuk lubang sinambung yang berfungsi untuk mempercepat peresapan air, khususnya air hujan, ke dalam tanah. Sehingga Tanah memiliki ketersediaan bahan organik yang cukup dan fauna tanah dapat berkembang dengan baik.

Tujuannya adalah memikat fauna tanah, seperti  cacing tanah, untuk memakan sampah organik dalam membentuk biopori, dan melindungi permukaan lubang resapan dari penyumbatan yang diakibatkan sedimen – sedimen halus dan lumut.

Langkah-langkah Pembuatan Serapan/Lubang BIOPORI, yaitu :
  1. Buat Lubang Resapan Biopori (LRB) sedalam 80 cm dengan diameter 10 cm, kedalaman lubang maksimal 100 cm. Kalau kedalamannya lebih dari 100 cm maka cacing-cacing dan organisme pengurai lainnya akan kekurangan oksigen, sehingga tidak dapat bekerja dengan maksimal.
  2. Setelah lubang jadi, masukkan sampah organik seperti daun dan ranting kering halus serta sampah rumah tangga yang dapat terurai. Dari sampah organik itu nantinya akan hidup cacing tanah dan rayap yang akhirnya membuat biopori. Pada saluran air, lubang serapan bisa dibuat setiap 100 cm dan pada ujung dibuat bendungan (pembatas kecil agar tanah tidak masuk ke dalam lubang).
sumber :

Label: , ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda