2011/04/05

RSD Mardi Waluyo Terpilih Sebagai Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi Tingkat Nasional

RSD Mardi Waluyo Kota Blitar Terpilih Sebagai Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi Tingkat Nasional
“Terima Penghargaan Dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak”

Blitar: Bagaimana agar rakyat saya tidak sakit? Program yang sepintas kelihatannya sederhana tapi memerlukan kesungguhan yang luar biasa untuk mewujudkannya.
Itu adalah salah satu dari lima tujuan yang ingin diwujudkan oleh Pemerintah Kota Blitar di bawah kepemimpinan Walikota M. Samanhudi Anwar, SH.

“Tidak muluk-muluk yang ingin saya lakukan untuk masyarakat Kota Blitar. Bagaimana agar warga saya berkeTuhanan Yang Maha Esa, bagaimana agar rakyat tidak bodoh, bagaimana agar rakyat tidak lapar, bagaimana agar rakyat tidak sakit, dan terakhir bagaimana agar rakyat merasa ayem tentrem dalam suasana yang aman dan kondusif,” terang Samanhudi kemarin.

Sejak awal kepemimpinannya setelah dilantik bulan Agustus 2010 lalu, Pak Hudi –panggilan akrab Samanhudi- memastikan bahwa pembangunan bidang pendidikan dan kesehatan menjadi prioritas utama dalam lima tahun ke depan. Untuk pembangunan di bidang kesehatan, salah satu indikator yang gampang dilihat adalah bagaimana kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit milik pemerintah, RSD Mardi Waluyo Kota Blitar.

“Alhamdulillah Rumah Sakit Mardi Waluyo Kota Blitar terpilih sebagai rumah sakit terbaik di Jawa Timur dan terbaik kedua di tingkat nasional untuk Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi tahun 2010,” ungkap istri Walikota Yuli Samanhudi selaku Ketua Tim Penggerak PKK Kota Blitar, yang ikut andil dalam berperan serta melakukan sosialisasi kepada kaum ibu hingga RSD Mardi Waluyo meraih penghargaan di tingkat nasional.

Memang, bertepatan dengan puncak peringatan Hari Ibu ke 82 tanggal 22 Desember 2010 lalu di Jakarta, RSD Mardi Waluyo Kota Blitar menerima penghargaan dari Presiden  sebagai Rumah Sakit Terbaik Kedua tingkat nasional kategori Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi. Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar, S.IP. Prestasi yang selaras dengan tekad Walikota Blitar M. Samanhudi Anwar, SH yang ingin mewujudkan bagaimana agar rakyatnya tidak sakit.

Peran RSD Mardi Waluyo Kota Blitar strategis untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pelayanan yang berkualitas. Dengan menyandang status sebagai Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi, berperan besar dalam upaya memberikan perlindungan terhadap ibu dan bayi, mulai dari kandungan hingga kelahiran bayi. Caranya, dengan memberikan pelayanan secara terpadu dan paripurna. Ujungnya nanti, berperan langsung dalam menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Bayi (AKB) di Kota Blitar yang masih cukup tinggi. Tahun 2009 AKI di Kota Blitar sebesar 12,93 per seribu Kelahiran Hidup dan AKB sebanyak 49,72 per seribu Kelahiran Hidup.

Ketersediaan tenaga dan peralatan yang memadai di RSD Mardi Waluyo Kota Blitar cukup representatif untuk memberikan pelayanan yang berkualitas kepada ibu dan bayi. Untuk ketenagaan meliputi 3 (tiga) orang dokter spesialis kandungan, dokter spesialis anak 2 (dua) orang, dan dokter umum ruang rawat inap bersalin 2 (dua) orang. Juga didukung keberadaan dokter umum IGD yang selalu siaga 24 jam, ditunjang ketersediaan seorang psikolog dan 2 (dua) orang terapis wicara dan para bidan terlatih sebanyak 29 orang. Ketersediaan tenaga yang memadai tersebut, ditunjang pula dengan peralatan pendukung layanan. Antara lain: USG Abdomen, Dopler, NST, USG TV, Resusitasi Set, Inkubator, Monitor, Oximetri, Ventilator, Mobil X-Ray dan Infant Warmer.

Upaya memberikan kenyamanan bagi ibu-ibu hamil selama menjalani pemeriksaan dan menyiapkan kelahiran, RSD Mardi Waluyo Kota Blitar membuka klinik khusus bagi ibu hamil yaitu Klinik Hamil yang ruang pelayanannya terpisah dari ruang periksa ginekologi atau penyakit-penyakit seputar kandungan. Kemudian untuk membantu menyiapkan mental ibu hamil yang hendak melahirkan, ada Kelas Antenatal Terpadu dengan melibatkan seorang psikolog. Kemudian masih dilengkapi dengan pelayanan pemeliharaan kesehatan ibu dan pelayanan KB, memberikan pemahaman tentang imunisasi, dan pendampingan untuk melakukan senam hamil di Ruang Poli Senam Hamil yang juga disiapkan ruangan tersendiri.

“Kami berkomitmen meningkatkan pelayanan bagi ibu bersalin, misalnya dengan menyiapkan dokter jaga spesialis kandungan 24 jam yang terpisah antara jaga ruangan dengan ruang operasi, sehingga setiap ibu yang hendak melahirkan di Rumah Sakit Mardi Waluyo dapat terlayani dengan baik,” urai dokter kandungan ternama di RSD Mardi Waluyo, dr. Djamil Suherman, Sp.OG yang terkenal murah senyum.

Sementara itu menurut Direktur RSD Mardi Waluyo dr. Husein Abdul Rachman, muara dari komitmen menjadikan RSD Mardi Waluyo sebagai Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi, setiap ibu yang menjalani persalinan, serta ibu dan bayi yang menjalani perawatan, merasa nyaman. Apalagi ditunjang perilaku ramah petugas dalam memberikan pelayanan yang sudah didasari komitmen Citizens’ Charter yang menempatkan pelanggan (pasien) sebagai pusat perhatian. “Jika ada petugas yang masih kurang santun dan kurang ramah dalam melayani, beri masukan dan kami siap untuk terus melakukan pembenahan,” pungkas Husein.

(sumber: http://www.mardiwaluyo.com)

Label: ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda