Bagi Quisioner Untuk Ketahui Pengguna Miras
Gambar : Iptu Suwoko saat memberikan sosialisasi bahaya minol di MAN Kota Blitar
Tim pengawasan dan pengendalian minuman beralkohol (minol) Kota Blitar selalu menggunakan moment sosialisasi bahaya minuman beralkohol di lembaga sekolah di Kota Blitar untuk mengetahui adanya pelajar yang pernah mengkonsumsi minuman keras.. Melalui pembagian quisioner yang diisi peserta sosialisasi dengan merahasiakan identitas anak. Karena dalam pengisian tidak dicantumkan nama, kelas ataupun nama sekolahnya. Bahkan dari quisioner yang di laksanakan disebuah lembaga yang berbasis agama Islam dan di sebuah lembaga SMK yang mayoritas muridnya perempuan selama dua hari, 26 dan 27 April 2011 itu diketahui sebagian anak didiknya menyatakan pernah mengkonsumi minuman keras.
Hal ini seperti yang disampaikan Drs. Joko Nurbatin, sekretaris Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Kota Blitar, satu diantara anggota tim pengawasan dan pengendalian minol yang menyampaikan materi sosialisasi bahaya minol. Menurutnya, dari quisioner yang intinya ada sekitar 8 pertanyaan, diantaranya dimintai pendapat tentang minuman keras, di sebuah lembaga yang berbasis agama Islam dari sekitar 109 anak yang mengisi quisioner, 20 anak menyatakan pernah mengkonsumsi minuman keras. Walaupun motifnya berbeda-beda, ada yang motifnya coba-coba, atas kemauan sendiri, karena dipaksa temannya dan karena ada masalah.
“Sedangkan di sebuah SMK swasta yang mayoritas muridnya perempuan, dari 98 anak yang mengisi quisioner sekitar 9 anak juga menyatakan pernah mengkonsumsi miras,” tambah Joko Nurbatin.
Hal senada juga disampaikan oleh Kholifah, sekretaris tim pengawasan dan pengendalian minuman beralkohol (Minol) Kota Blitar. Masih banyaknya pengguna minol oleh pelajar di lembaga lembaga sekolah, membuat tim terus melakukan sosialisasi. Setidaknya dapat meminimalisir, agar penggunaan miras tidak menyebar luas. Apalagi remaja rawan terkena minol. Terbukti dilembaga sekolah yang berciri khas Agama saja ada yang mengkonsumsi minuman keras. Sehingga diharapkan program ini bisa terus berlanjut.
Sosialisasi bahaya minuman beralkohol oleh tim pengawasan dan pengendalian minol Kota Blitar mendapat tanggapan positif dari lembaga-lembaga sekolah. Satu diantaranya SMK PGRI 4 Kota Blitar. Muhammad Jupri, wakasek kesiswaan SMK PGRI 4 mengatakan, adanya sosialisasi dapat meminimalisir penyalah gunaan narkoba khususnya dilembaga sekolah. Meski sebenarnya lembaga sekolah sudah memberikan pengarahan tentang bahaya miras, namun tidak sering. Sehingga sangat dibutuhkan sosialisasi dari tim pengawasan dan pengendalian minol seperti ini.
Sosialisasi bahaya minuman beralkohol oleh tim pengawasan dan pengendalian minol Kota Blitar mendapat tanggapan positif dari lembaga-lembaga sekolah. Satu diantaranya SMK PGRI 4 Kota Blitar. Muhammad Jupri, wakasek kesiswaan SMK PGRI 4 mengatakan, adanya sosialisasi dapat meminimalisir penyalah gunaan narkoba khususnya dilembaga sekolah. Meski sebenarnya lembaga sekolah sudah memberikan pengarahan tentang bahaya miras, namun tidak sering. Sehingga sangat dibutuhkan sosialisasi dari tim pengawasan dan pengendalian minol seperti ini.
Dalam sosialisasi disekolah sekolah ini telah menghadirkan beberapa nara sumber yang berkompeten dibidangnya, diantaranya dari Granat, Dinas Kesehatan dan Polres Blitar kota.(der)
sumber: (http://blitarkota.go.id/)
Label: pendidikan kesehatan
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda