2011/08/05

Hidup Sendiri Pasca Serangan Jantung Bisa Berbahaya

img 

Keluarga sangat berperan dalam keselamatan pasien penyakit jantung karena pasien yang hidup sendiri setelah mengalami serangan jantung memiliki risiko kematian yang lebih tinggi.

Menurut studi dalam American Journal of Cardiology, satu tahun setelah serangan jantung risikonya sama dengan orang-orang yang tinggal sendirian pasca serangan jantung. Setelah empat tahun, risiko kematian sekitar 35 persen lebih tinggi pada orang yang hidup sendiri.


"Dukungan sosial harus menjadi pertimbangan penting setelah serangan jantung," kata Emily M. Bucholz, peneliti utama dari Yale School of Medicine, seperti dilansir Reuters, Kamis (4/8/2011).

Peneliti menemukan bahwa pasien yang tidak memiliki dukungan di rumah melaporkan kualitas hidup yang lebih rendah secara signifikan, hanya satu tahun setelah serangan jantung.

Tapi meski penelitian tidak dapat membuktikan bahwa hidup sendiri dapat menyebabkan kematian lebih cepat, peneliti tidak memperhitungkan perbedaan antara orang yang hidup sendiri dan mereka yang tinggal dengan orang lain, seperti jenis kelamin, ras, status perkawinan dan kepemilikan hewan peliharaan.

"Itu penting, karena perbedaan-perbedaan ini saja dapat mempengaruhi kesejahteraan dan risiko kematian," kata Dr Sharonne Hayes, seorang ahli jantung di Mayo Clinic, Rochester, Minnesota.

Menurut Hayes, ada perbedaan mendasar antara orang yang hidup sendirian dan yang tidak. Sebagai contoh, hampir sepertiga dari subjek penelitian yang tinggal dengan orang lain memiliki berat badan yang sehat untuk tinggi badan, dibandingkan dengan hanya seperlima dari subjek yang tinggal sendirian.

Beberapa studi telah menemukan bahwa jaringan sosial yang kuat telah dikaitkan dengan kesehatan. Penelitian lain telah menunjukkan bahwa memiliki binatang peliharaan juga terkait dengan kelangsungan hidup.

"Pertimbangan khusus harus diberikan untuk memastikan pasien yang hidup sendiri menerima dukungan sosial yang memadai dari keluarga, teman dan tetangga untuk meningkatkan pemulihan," kata Bucholz.

Selain kurangnya dukungan sosial, orang yang hidup sendiri mungkin tidak memiliki bantuan yang mereka butuhkan untuk olahraga, mengambil obat atau mengkoordinasikan logistik untuk berkonsultasi dengan dokter.


sumber : http://www.detikhealth.com

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda