Asap Pembakaran Sampah Medis Ganggu Pasien RSD Mardiwaluyo

Gambar: RSD Mardiwaluyo Kota Blitar

Beberapa pekan terakhir pasien dan keluarga pasien RSD Mardiwaluyo kota Blitar mengeluhkan polusi udara yang dapat mengganggu pernapasan yang disebabkan adanya asap dari pembakaran sampah medis mesin insenerator milik rumah sakit yang terletak tepat berada di selatan ruang perawatan RSD bagian belakang.



Arif Osanrifa’i, warga Tuliskriyo saat menunggu saudaranya yang menjadi korban tabrak lari di ruang Dahlia mengaku sering mencium bau sampah terutama pada saat pembakaran sampah yang dilakukan pihak rumah sakit pada jam sebelas siang keatas, namun baunya tidak terlalu mengganggu apabila jendela kamar tidak dibuka sebab lokasi cerobong asap tepat berada disebelah selatan ruang perawatan lantai dua rumah sakit ini.

Menanggapi hal tersebut Didik Djunariyadi, humas RSD Mardiwaloyo kota Blitar mengatakan, pembakaran sampah melalui insenerator itu secara tehnis perencanaan diawal merupakan tanggungjawab Dinas Pekerjaan Umum, sementara pihak rumah sakit hanya sebagai pemakai. Pihaknya mengakui bahwa cerobong asap dari insenerator ini sejajar dengan lantai dua rawat inap rumah sakit, sehingga untuk sementara pembakaran sampah dijadwal ketat pada jam 11 siang ke atas, selain itu diharapkan pintu dan jendela ditutup.

Saat ini pihaknya telah mengusulkan pemindahan insenerator sampah ini dibagian belakang rumah sakit dengan harapan dapat terealisasi pada tahun 2012 mendatang dengan kebutuhan anggaran lebih dari 800 juta rupiah. Meskipun ada keluhan yang mengganggu, pihaknya memastikan asap dari sampah ini tidak sampai berdampak negatif pada kesehatan.

Dengan adanya kondisi tersebut Muhammad Samanhudi Anwar, walikota Blitar mengaku akan segera melakukan rapat koordinasi berkaitan dengan hal ini karena menurutnya sampah tidak boleh dibakar. Selain menyebabkan polusi udara, juga mencoreng citra kota Blitar yang sudah mendapatkan penghargaan dibidang lingkungan hidup berupa adipura. (yuk)

sumber :http://blitarkota.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=5308