2011/11/02

Alasan Tingginya Penularan HIV di Jakarta

Bandung, Jakarta merupakan daerah dengan jumlah penularan HIV dan AIDS tertinggi di Indonesia. Berikut alasan mengapa ibukota negara ini menjadi penyumbang terbanyak penderita HIV dan AIDS.


Dari data jumlah komulatif kasus AIDS berdasarkan provinsi, Ditjen PP&PL Kemenkes RI per juni 2011, DKI Jakarta menduduki peringkat pertama. Total penderita AIDS adalah 3.997 orang, 2.802 diantaranya tertular dari jarum suntik dan 577 penderita meninggal dunia.

"Apa yang memicu penularan HIV di Jakarta? Dari 9 juta jiwa penduduk Jakarta, kurang lebih 1 juta pria membeli seks (2-20 persen dari pria dewasa)," jelas Dra. Hj. Rohana Manggala, M.Si, sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi DKI Jakarta, dalam acara diskusi kunjungan ke pabrik kondom PT Mitra Rajawali Banjaran, Bandung, Selasa (1/11/2011).

Selain itu, lanjut Rohana, kurang lebih 500 ribu wanita menikah dengan pria berisiko tinggi terinfeksi HIV.

Tercatat juga ada 61.000 pria GWL (gay, waria dan seks lainnya), 24.000 wanita di Jakarta yang berprofesi sebagai pekerja seks dan 11.000 adalah pengguna narkoba suntik (penasun).

"Inilah yang menyebabkan penderita AIDS di Jakarta tinggi," tegas Rohana.

Banyaknya jumlah wanita pekerja seks (WPS) juga menjadi faktor penting yang membuat tingginya penderita AIDS di Jakarta.

Penyebab tinggi penularan IMS di kalangan wanita pekerja seks, yaitu:


  1. Penggunaan kondom oleh pelanggan yang belum teratur
  2. Lemahnya peran WPS pada penggunaan kondom sebagai alat pencegahan untuk terinfeksi dari infeksi menular seksual (IMS)
  3. Adanya faktor resistensi obat
  4. Penyuluhan sebaya (kader sesama WPS) kurang berperan
  5. WPS yang sering berpindah tempat.

"IMS dan ISR (infeksi seksual reproduksi) diketahui mempermudah penularan HIV 3 hingga 5 kali lipat. Dan IMS/ISR ulseratif meningkatkan risiko penularan HIV hingga 300 kali lipat," jelas Rohana.

SUMBER :http://www.detikhealth.com

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda