2011/06/10

Legislatif : Perlunya Peningkatan Gizi Balita

Gambar : Seorang ibu saat memeriksakan kesehatan gigi anak balitanya.
Naiknya angka kasus Balita Bawah Garis Merah (BGM) di Kota Blitar, dari sekitar 80 hingga 90 balita pada tahun 2010 lalu menjadi sekitar 160 balita pada tahun 2011 hingga bulan Mei, perlu disikapi serius oleh pemerintah Kota Blitar.
Menurut dr. Laily Kurniawati, anggota komisi I DPRD Kota Blitar, balita usia 2 tahun pertama memang rentan terhadap penyakit, termasuk berat badan balita dibawah garis merah, sehingga perlu penanganan dari Dinas Kesehatan dan jajarannya.
Selain itu untuk menekan angka balita BGM perlu juga peningkatan tambahan gizi bagi balita di Kota Blitar melalui tambahan asupan gizi yang diberikan lewat posyandu balita ditiap kelurahan, selain pemantauan perkembangan balita secara rutin.
Ditempat terpisah dr. Dharma Setiawan, Kabid Peningkatan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Blitar saat dikonfirmasi di ruang kerjanya Rabu (8/6) mengakui, meski tidak ada balita gizi buruk Dinas Kesehatan mencatat ada ratusan balita masuk kategori BGM, meski mengalami kenaikan antara 70 hingga 80 kasus dibandingkan tahun 2010 lalu, namun angka itu tidak terlalu fantastis. Karena naiknya angka BGM juga dibarengi dengan naiknya jumlah kunjungan di posyandu hingga 30 %, sehingga dimungkinkan itu data riil dikelurajan. Untuk menekan angka balita BGM Dinas Kesehatan melalui posyandu dan Puskesmas telah melakukan intervensi, misalnya jika ditemukan ada balita  BGM dilakukan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pemulihan melalui Puskesmas selama 90 hari makan.
Lebih lanjut dr. Dharma berharap, jumlah kunjungan ke posyandu di setiap kelurahan di Kota Blitar terus bertambah, sehingga akan mempermudah pemantauan perkembangan balita di Kota Blitar, termasuk mendeteksi kemungkinan balita BGM/ maupun Balita gizi buruk dikota Blitar.(yuk)

sumber: (http://blitarkota.go.id/)

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda