2011/06/07

Tak Punya Alat, Penyakit Osteoporosis Belum Terdeteksi

Dengan tidak adanya anggaran untuk pengadaan alat medis yang digunakan untuk pemeriksaan penyakit osteoporosis akibat kekurangan vitamin D, di wilayah Kecamatan Kepanjenkidul Kota Blitar belum terdeteksi, karena UPTD kesehatan diwilayah ini belum mempunyai alat deteksi penyakit pengeroposan tulang ini. Hal itu seperti diungkapkan dr. Dissie l. Arlini, Kepala UPTD Kesehatan Kecamatan Kepanjenkidul Kota Blitar.
Menurutnya jika memungkinkan dan anggarannya ada, serta banyaknya kasus yang terjadi, pengadaan alat ini akan dilakukan. Dissie mengakui yang bisa dilakukannya saat ini hanya berharap hal itu dapat terwujud. Sehingga jika alat deteksi yang dimaksud tersedia, akan memudahkan para pasien memeriksakan diri di Puskesmas ini dan jumlah penderita sendiri bisa dideteksi lebih awal.

“Adapun keluhan terbanyak di Puskesmas ini yakni penyakit karena otot dan jaringan seperti linu, asam urat dan rematik karena faktor usia tulang, dengan variasi dan penyebabnya karena kelebihan metabolik serta pola makan yang tidak benar seperti penyakit kolesterol, yang mayoritas beberapa keluhan ini dari para lansia,” tambah Dissie.
Untuk itu Dissie berpesan, upaya ringan yang bisa dilakukan untuk mencegah osteoporosis atau para pekerja kantoran baik swasta atau negeri yang dimungkinkan kekurangan vitamin D, sebelum beraktivitas seyogyanya melakukan kontak langsung dengan sinar ultraviolet yang berfungsi mengurai zat yang diperlukan oleh tubuh yakni vitamin D untuk tulang. Misalnya dengan melakukan apel pagi dan senam pagi atau olahraga teratur dan menjaga pola makan dengan benar. Minimal kadar ultraviolet pagi hari bisa dimanfaatkan untuk konsumsi tulang tubuh.(ning)

sumber: (http://blitarkota.go.id/)

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda