2011/12/02

Jemput Bola Tangani Penderita TBC

Selama tahun 2010 hingga 2011 ini sesuai data yang ada di UPTD Puskesmas Kecamatan Sananwetan diketahui ada sebanyak 35 kasus TBC. Namun hingga bulan Oktober lalu penderita kasus TBC yang sembuh total hanya sebanyak 18 orang atau sebesar 51 persen. Sebanyak 49 persen lainnya dinyatakan droup out.


Didik Djumianto, SKM, Kepala UPTD Puskesmas Kecamatan Sananwetan ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya Rabu siang (30/11) menjelaskan beberapa alasan kegagalan penyembuhan penderita TBC karena meninggal dunia dan droup out dari program. Penderita bersangkutan tidak mau melanjutkan mengikuti program penyembuhan TBC atau putus dalam pengobatan.

Menurut Didik, setiap hari Selasa, para penderita yang telah terdata melakukan kunjungan rutin ke Puskesmas Sananwetan, untuk mengambil obat dan pemeriksaan. Bahkan jika ada yang tidak datang, petugas akan menghubungi melalui contact person yang ada atau langsung mendatangi rumah penderita. Hal itu dilakukan dengan maksud seluruh penderita TBC bisa mampu mengikuti program hingga usai dan sembuh. Meskipun dalam kenyatannya masih banyak yang droup out.

Lebih lanjut Didik menambahkan, bagi yang droup out dan berkeinginan untuk mengikuti program penyembuhan lagi, harus menandatangani surat pernyataan kesediaan untuk mengikuti program hingga usai. Jika terputus lagi akan merugikan penderita TBC bersangkutan, karena pengobatan tidak lagi dilakukan dengan oral, namun injeksi setiap hari selama dua bulan berturut-turut.

sumber : http://blitarkota.go.id

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda